Saturday, January 31, 2009

pentingnya pendidikan Didunia

pendidikan adalah satu satunya jalan didunia ini untuk dapat menjadi hidup rukun karena dengan itu kita dapat merubah nasib kita oleh karena itu pendidikan sangat penting tanpa pendidikan kita akan tertelan oleh zaman oleh karena itu mari kita mengecap pendidikan lebih tinggi jangan sekali kali kita langsung puas dangan apa yang sudah kita dapatkan karena itu belum cukup untuk dapat hidup di dunia modren ini

Thursday, January 29, 2009

Algoritma
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Diagram Alur sering digunakan untuk menggambarkan sebuah algoritma.
Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.
Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.
Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.

[sunting] Sejarah istilah "algoritma"
Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

[sunting] Jenis-jenis Algoritma
Terdapat beragam klasifikasi algoritma dan setiap klasifikasi mempunyai alasan tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan klasifikasi jenis-jenis algoritma adalah dengan memperhatikan paradigma dan metode yang digunakan untuk mendesain algoritma tersebut. Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu algoritma akan dipaparkan dibagian ini. Masing-masing paradigma dapat digunakan dalam banyak algoritma yang berbeda.
Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkan permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.
Dynamic programming, paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih . Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter permasalahan yang dihadapi.
Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.
kehidupan yang kita lalui
kta akan dipandang sebagai orang yang hidup jika dalam hidup ini kita isi dengan kesungguhan bekerja
para pengunjung situs saya saya harapkan situs ini bermamfaat bagi anda karna situs ini sayaq buat dengan susah payah pertama sekali saya icapkan terima kasih telah mengunjungi situs saya
pelajaran yang akan saya berikan pertama adalah mengenai pengenalan algoritma
algoritma
algoritma adalah suatu langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah secara logis dan sitematis
notasi algoritma
1.flowchar
flowcart adalah penulisan algoritma dengan diagram diagram
2.peseudo code
penulisan algorima yang mirip dengan bahasa pemograman tapi bukan bahasa pemograman
3.bahasa pemograman
bahasa pemograman yang di mengerti oleh komputer
oke terimakasih tlah mengunjungi situs saya saya tahu masih banyak kekurangan situs saya ini saya akan memperbaikinya lain hari terima kasih
JANGAN MEMERINTAH BAWAHAN SEENAKNYA
Buang jauh-jauh kebiasaan memerintah anak buah seenaknya. Atasan juga mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan memuaskan kepada bawahannya.
Dulu, kebanyakan model kepemimpinan yang diterapkan adalah menempatkan bawahan sebagai sosok yang ditindas, dan diperintah seenaknya. Sekarang, model seperti itu sudah dianggap usang, karena hanya bisa mencapai target perusahaan dalam jangka pendek. Sebagai gantinya, kini banyak perusahaan yang mulai menerapkan model kepemimpinan pelayan atau servant leadership, yang memprioritaskan pemberdayaan karyawan sebagai 'tiket' untuk mencapai target dan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Jadikan partner
Sebenarnya, kepemimpinan pelayan bukanlah model baru. Konsep ini sudah diperkenalkan oleh Robert K.Greenleaf, seorang konsultan manajemen perusahaan AT&T di Amerika, sejak tahun 1970.
Dalam esainya yang berjudul The Servant as Leader, Greenleaf menekankan, bila seseorang ingin menjadi pemimpin yang efektif dan berhasil, ia harus lebih dulu memiliki motivasi dan hasrat yang besar untuk memenuhi kebutuhan orang lain (bawahan, atasan, dan pelanggan). Dalam hal ini, atasan harus mampu mendorong bawahan untuk mencapai potensi optimalnya Mengapa demikian?
Bawahan yang sudah berhasil mencapai potensi optimalnya akan bisa merasakan kepuasan bekerja, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan. Sehingga, mereka akan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan atau konsumen yang dilayani. Tentu saja hal ini akan menjadi nilai tambah perusahaan, karena efeknya membuat pelanggan menjadi loyal. Ujung-ujungnya, keun tungan finansial perusahaan akan meningkat.
Dalam esensinya, pemimpin pelayan menawarkan sebuah konsep kepemimpinan yang mencetak pemimpin lain (regenerasi) dan bukan hanya mencetak anak buah. Pemimpin pelayan berpikir bahwa pada waktunya nanti, ia akan menyerahkan jabatannya kepada pemimpin lain. Sehingga, ia harus mempersiapkan anak buahnya menjadi pemimpin masa depan. Karena itu, pemimpin pelayan memosisikan para bawahannya sebagai partner untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga diberi ruang yang bebas untuk mengembangkan potensi masing-masing.
Ada beberapa keterampilan kunci yang perlu dimiliki dan diasah seorang pemimpin untuk menjalankan kepemimpinar 'pelayan' yakni:
1. Peka membaca situasi (awareness) dan kemampuan untuk mendengarkan apa yang tersirat maupun tersurat dari kondisi yang dialami bawahan.
2. Empati dan kemampuan untuk membantu bawahan dengan solusi dan saran yang tepat (healing).
3. Kemampuan persuasif, yakni kemampuan meyakinkan bawahan untuk patuh pada aturan, tanpa bersifat memaksa.
4. Kemampuan konseptual,yakni kemampuan memimpin dan merumuskan visi bersama dan kemampuan untuk melihat akar permasalahan dan jalan keluarnya.
Agar tetap dihargaiSelain membekali diri dengan berbagai keterampilan di atas, Anda juga perlu 'merangkul' bawahan untuk mendukung kepemimpinan Anda. Tapi, ada kalanya saat Anda mencoba 'melayani' bawahan, mereka malah 'ngelunjak'. Nah, agar hal itu tidak terjadi, Anda dapat menerapkan langkah-langkah berikut ini:
1. Buatlah forum untuk mengomunikasikan dan mensosialisasikan kepada bawahan tentang keinginan Anda dalam memenuhi target. Seiring dengan itu Anda juga harus mengembangkan potensi mereka dan membuat mereka menjadi lebih profesional. Untuk tujuan itu, Anda harus memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan workshop. Selain itu, untuk memberikan kesempatan agar setiap bawahan memiliki keahlian yang sama, sebaiknya dilakukan rotasi kerja. Tapi, tidak semua kondisi perusahaan memungkinkan hal ini.
2. Bangunlah hubungan personal dengan semua bawahan. Kenali hal-hal yang bisa memotivasi kerja mereka. Galilah hal yang menjadi kebutuhan mereka. Jika memungkinkan, penuhi kebutuhan mereka untuk menunjang kinerja.
3. Jadwalkan waktu secara berkala untuk melakukan coaching (mengarahkan dan membimbing bawahan untuk berprestasi). Pada kesempatan ini Anda bisa sekaligus mencari tahu kemajuan masing-masing bawahan serta memberikan motivasi dan bantuan yang diperlukan untuk perkembangan mereka.
4. Terapkan open door policy, yakni dengan terbuka 'mengundang' bawahan untuk datang ke meja Anda sewaktu-waktu, jika memang dibutuhkan. Selain itu, tidak ada salahnya bila Anda secara proaktif meminta feedback dan masukan dari bawahan.
5. Untuk membangun kepercayaan (trust), yang merupakan kondisi penting untuk membangun kepemimpinan pelayan, Anda harus bisa menunjukkan teladan dan konsistensi antara kata dan perbuatan